PupukOrganik D.I. GROW terbuat dari bahan baku Rumput Laut Cokelat Segar jenis Ascophyllum Nodosum (Bukan Limbah Organik), yang diambil dari Laut Atlantik Utara di wilayah perairan Kanada yang terhindar dari pencemaran serta logam berat. Sehingga penggunaan Pupuk Organik D.I. GROW sangat Aman bagi Tanah, Tanaman, Ternak, Unggas, Ikan, Udang & Konsumen yang mengkonsumsi hasil panennya.Pupuk
Pupukdasar (NPK) dikurangi 30% dari dosis anjuran. Penyemprotan D.I. Grow (Red) dilakukan setiap 4 bulan sekali dengan dosis 15cc - 16cc /liter air (225cc - 250cc/tangki 15 liter air). Semprotkan secara merata pada daun dan buah sawit. Kebutuhan D.I. Grow (Red) untuk sekali penyemprotan per Ha (130 - 143 pohon) ± 4 liter.
Kebanyakanpetani mengaplikasikan pupuk daun dengan cara menyemprotkannya pada bagian daun yang menghadap ke atas. Hal ini dipilih karena dari segi aplikasinya, cara ini lebih mudah diterapkan. Padahal sebetulnya, untuk memperoleh hasil yang optimal dari pemupukan dengan pupuk daun, bagian daun yang disemprot adalah helaian daun yang menghadap
Pupukyang digunakan adalah pupuk organik cair DI Grow yang diperoleh dari pasaran. Frekuensi perendaman terdiri dari; A. 1 kali perendaman; B. 2 kali perendaman; C. 3 kali perendaman. Konsentrasi perendaman pupuk organik cair DI Grow adalah 500 mg/l air laut sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan dan direndam selama 30 menit.
MenurutInfo yang disampaikan oleh Bp. Puji, (salah satu Pekerja di Kebun), bahwa bila Tidak Menggunakan Pupuk DI GROW, CAbe Merahnya baru bisa dipanen untuk yang pertama kali pada usia 3,5 bulan. Tetapi setelah menggunakan Pupuk DI GROW, Petik Panen pertama kali bisa dilakukan pada usia Tanaman 3 bulan. Jadi selisih 2 minggu.
rNUJp. 6 CARA APLIKASI/CARA PAKAI PUPUK DIGROW SEMPROT PADA DAUNBOR PADA BATANGSEMPROT PADA BATANGINFUS MELALUI AKARKOCOR/TUGALSUNTIK PADA BATANG SEMU APLIKASI PUPUK DIGROW Pada prinsipnya masuknya unsur hara ke dalam tubuh tanaman bisa melalui akar, batang, dan daun. Teknologi pupuk DIGROW diprioritaskan pada aplikasi melalui semprot ke daun, karena lebih efektif dan efisien. Kecuali pada tanaman bermasalah yang tidak mungkin diaplikasikan melalui penyemprtotan ke daun, karena tanaman terlalu tinggi. Untuk kasus seperti ini, aplikasi dapat melalui sistem injeksi suntik ke batang melalui pengeboran, melalui semprot ke batang atau melalui siram ke tanah daerah perakaran. Aplikasi untuk masing-masing jenis tanaman dapat dilihat pada lampiran. Frekuensi cara pakai pupuk DIGROW secara optimal dilakukan sesuai kondisi kritis tanaman secara umum, kondisi kritis tanaman rata-rata pada tiga fase yaitu Fase tanaman muda fase vegetatifFase Primordia bunga fase generatifFase pembesaran buah/umbi Dengan demikian frekuensi aplikasi disesuaikan jenis tanamannya dan panjang pendek dari fase-fase tersebut. a Aplikasi Pupuk DIGROW pada Fase Vegetatif Aplikasi Grow pada kondisi ini ditujukan untuk mempercepat pertumbuhan dan perkembangan akar, batang dan daun. Penyemprotan pertama pada tanaman muda dilakukan pada saat daun-daun muda yang terbentuk diperkirakan sudah mampu berfotosintesa optimal. Pada fase ini lakukan aplikasi Grow green Hijau pada umur tanaman sekitar 10-20 hari setelah tanam, dengan dosis 3 cc/liter air. b Aplikasi Pupuk DIGROW pada Fase Generatif Fase ini adalah fase pertumbuhan maksimal, menjelang peralihan ke fase pertumbuhan generatif. Aplikasi DIGROW pada fase ini akan membuat tanaman tumbuh fantastis, ukuran tanaman akan menjadi lebih besar dari ukuran normal. Pertumbuhan relative cepat dan ukuran buah diatas normal setelah aplikasi DIGROW sangat dimungkinkan. Karena di dalam DIGROW diimbangi dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin, Sitokinin, dan Giberelin yang bekerja secara simultan. Auksin menyebabkan sel-sel meristem tanaman, dindingnya menjadi elastis, dimungkinkan sitokinin memacu pertumbuhan sel baru, melalui pembelahan dipercepat. Sedangkan hormone Giberelin memacu pembesaran dari diferensiasi tanaman sehingga tanaman terlihat tumbuh menjadi besar dengan cepat. Secara visual tanaman ini akan terlihat masa berbunga dipercepat. Pada fase ini gunakan DIGROW Merah. Pada umumnya saat tanaman berumur diatas 30 hari setelah tanam untuk tanaman semusim dengan dosis 4-5 cc/liter air. Sedangkan tanaman tahunan tergantung jenis tanaman lihat aplikasi tanaman tahunan. c Aplikasi Pupuk DIGROW pada Fase Pembesaran Buah/Umbi Pada fase ini, tanaman mulai membentuk tempat-tempat penyimpanan karbohidrat, dapat berupa buah, umbi akar atau batang. Aplikasi pada fase primordial bunga telah membantu membentuk jaringan tempat penyimpanan tersebut. Ukuran besarnya buah maupun umbi telah dipersiapkan melalui aktivitas perbanyakan diferensiasi dan pembesaran sel-sel tanaman yang akan berfungsi sebagai wadah penyimpanan karbohidrat. Pada fase produksi ini juga akan mengikuti pola pertumbuhan tanaman. Awal fase produksi memperlihatkan pertumbuhan lebih besar. Pada sepertiga umur buah/umbi, pertumbuhan berat buah/umbi relative cepat, hal ini berarti kecepatan karbohidrat bertahap meninggi dan kecepatan penyimpanan karbohidrat ini rata-rata mencapai maksimal pada duapertiga umur buah. Setelah ini kecepatan penyimpanan menjadi menurun dan sampai terhenti pada saat pematangan buah/umbi. Pada fase ini gunakan Grow Merah, dengan dosis 4-5 cc/liter air. Aplikasi pada fase ini akan memberikan hasil relative baik, dan pematangan buah dapat dipercepat. PERHATIAN..! Agar diperoleh hasil yang optimal, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan pupuk DIGROW Harus dicampur dengan airDisemprotkan ke seluruh bagian tanaman atau disiramkan di tanah sekitar akarGunakan pada saat pagi jam – atau sore jam digunakan pada saat terik matahari/siang hariJangan digunakan pada saat menjelang hujanBila ada serangan hama/penyakit, bisa dicampur dengan tanaman yang tinggi daun tidak terjangkau harap disiramkan ke tanah sekitar radius akar atau dengan teknik bor bor ke batang, tetapi harus konsultasi dengan ahli PPL. TEKNIK BOR cek VIDEO dibawah ini Teknik Suntik
Pupuk adalah zat yang ditambahkan ke tanah atau tanaman untuk memperbaiki pertumbuhan dan hasil panen. Pupuk sangat penting dalam bercocok tanam, termasuk di Grow. Namun, cara penggunaan pupuk yang tepat dapat mempengaruhi hasil panen dan kualitas tanaman. Berikut adalah beberapa cara penggunaan pupuk yang tepat di Grow 1. Pilih Jenis Pupuk yang Tepat Sebelum mulai menggunakan pupuk, pastikan untuk memilih jenis pupuk yang tepat untuk tanaman Anda. Ada dua jenis pupuk yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik dibuat dari bahan-bahan alami seperti pupuk kandang dan kompos, sedangkan pupuk anorganik dibuat dari bahan kimia seperti nitrogen, fosfor, dan kalium. Pilihlah jenis pupuk yang sesuai dengan kebutuhan tanaman Anda. 2. Gunakan Pupuk Sesuai Dosis yang Dianjurkan Setiap jenis pupuk memiliki dosis yang berbeda-beda. Pastikan untuk menggunakan pupuk sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Penggunaan pupuk yang berlebihan dapat merusak tanaman dan lingkungan sekitar. 3. Campurkan Pupuk dengan Tanah Sebelum menabur benih atau menanam bibit, campurkan pupuk dengan tanah terlebih dahulu. Pastikan pupuk tercampur merata dengan tanah sehingga tanaman dapat menyerap nutrisi yang dibutuhkan. 4. Pupuk Berulang-ulang Pupuk dapat diberikan secara berulang-ulang selama masa pertumbuhan tanaman. Dosis dan jadwal pemberian pupuk dapat disesuaikan dengan kebutuhan tanaman. Namun, pastikan untuk tidak memberikan pupuk terlalu sering atau terlalu banyak. 5. Pupuk Daun Pupuk daun dapat diberikan langsung ke daun tanaman. Pupuk daun biasanya digunakan untuk memberikan nutrisi tambahan pada tanaman yang membutuhkan nutrisi lebih. Pupuk daun dapat diberikan dengan cara disemprotkan langsung ke daun tanaman. 6. Pupuk Cair Pupuk cair dapat diberikan dengan cara disiramkan langsung ke tanah atau disemprotkan langsung ke daun tanaman. Pupuk cair biasanya lebih cepat diserap oleh tanaman sehingga dapat memberikan nutrisi yang lebih cepat. 7. Pupuk Organik Pupuk organik dibuat dari bahan-bahan alami seperti pupuk kandang dan kompos. Pupuk organik tidak hanya memberikan nutrisi pada tanaman, tetapi juga membantu meningkatkan kualitas tanah. Pupuk organik dapat digunakan secara terus-menerus tanpa merusak tanah dan lingkungan sekitar. 8. Pupuk Kimia Pupuk kimia dibuat dari bahan kimia seperti nitrogen, fosfor, dan kalium. Pupuk kimia memberikan nutrisi yang lebih cepat dibandingkan dengan pupuk organik, namun juga dapat merusak tanah dan lingkungan sekitar jika digunakan terlalu sering atau terlalu banyak. 9. Jadwal Pemberian Pupuk Pemberian pupuk harus disesuaikan dengan jadwal pertumbuhan tanaman. Pupuk biasanya diberikan pada awal masa pertumbuhan, masa pembentukan buah, dan masa panen. Namun, jadwal pemberian pupuk dapat disesuaikan dengan kebutuhan tanaman. 10. Pupuk di Musim Hujan Pemberian pupuk di musim hujan harus diperhatikan dengan baik. Pupuk yang terlalu banyak dapat terbawa air dan merusak lingkungan sekitar. Sebaiknya, pemberian pupuk di musim hujan dilakukan saat hujan berhenti dan tanah sudah kering. 11. Pupuk di Musim Kemarau Pemberian pupuk di musim kemarau juga harus diperhatikan dengan baik. Tanah yang kering sulit menyerap pupuk sehingga pemberian pupuk harus dilakukan dengan hati-hati. Sebaiknya, pupuk diberikan pada saat tanah masih lembab atau setelah disiram. 12. Pupuk untuk Tanaman Buah Tanaman buah membutuhkan nutrisi yang lebih banyak dibandingkan dengan tanaman lainnya. Pupuk yang diberikan harus mengandung nutrisi yang diperlukan oleh tanaman buah seperti nitrogen, fosfor, kalium, dan magnesium. Pupuk harus diberikan secara teratur dan sesuai dengan jadwal pertumbuhan tanaman. 13. Pupuk untuk Tanaman Sayuran Tanaman sayuran membutuhkan nutrisi yang berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman. Pupuk yang diberikan harus mengandung nutrisi yang sesuai dengan jenis tanaman. Pupuk harus diberikan secara teratur dan sesuai dengan jadwal pertumbuhan tanaman. 14. Pupuk untuk Tanaman Hias Tanaman hias membutuhkan nutrisi yang berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman. Pupuk yang diberikan harus mengandung nutrisi yang sesuai dengan jenis tanaman. Pupuk harus diberikan secara teratur dan sesuai dengan jadwal pertumbuhan tanaman. 15. Pupuk untuk Tanaman Obat Tanaman obat membutuhkan nutrisi yang berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman. Pupuk yang diberikan harus mengandung nutrisi yang sesuai dengan jenis tanaman. Pupuk harus diberikan secara teratur dan sesuai dengan jadwal pertumbuhan tanaman. 16. Pupuk untuk Tanaman Pangan Tanaman pangan membutuhkan nutrisi yang berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman. Pupuk yang diberikan harus mengandung nutrisi yang sesuai dengan jenis tanaman. Pupuk harus diberikan secara teratur dan sesuai dengan jadwal pertumbuhan tanaman. 17. Pupuk untuk Tanaman Perkebunan Tanaman perkebunan membutuhkan nutrisi yang berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman. Pupuk yang diberikan harus mengandung nutrisi yang sesuai dengan jenis tanaman. Pupuk harus diberikan secara teratur dan sesuai dengan jadwal pertumbuhan tanaman. 18. Pupuk untuk Tanaman Hutan Tanaman hutan membutuhkan nutrisi yang berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman. Pupuk yang diberikan harus mengandung nutrisi yang sesuai dengan jenis tanaman. Pupuk harus diberikan secara teratur dan sesuai dengan jadwal pertumbuhan tanaman. 19. Pupuk untuk Tanaman Perikanan Tanaman perikanan membutuhkan nutrisi yang berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman. Pupuk yang diberikan harus mengandung nutrisi yang sesuai dengan jenis tanaman. Pupuk harus diberikan secara teratur dan sesuai dengan jadwal pertumbuhan tanaman. 20. Pupuk untuk Tanaman Ternak Tanaman ternak membutuhkan nutrisi yang berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman. Pupuk yang diberikan harus mengandung nutrisi yang sesuai dengan jenis tanaman. Pupuk harus diberikan secara teratur dan sesuai dengan jadwal pertumbuhan tanaman. 21. Pupuk untuk Tanaman Kebun Tanaman kebun membutuhkan nutrisi yang berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman. Pupuk yang diberikan harus mengandung nutrisi yang sesuai dengan jenis tanaman. Pupuk harus diberikan secara teratur dan sesuai dengan jadwal pertumbuhan tanaman. 22. Pupuk untuk Tanaman Hidroponik Tanaman hidroponik membutuhkan nutrisi yang berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman. Pupuk yang diberikan harus mengandung nutrisi yang sesuai dengan jenis tanaman. Pupuk harus diberikan secara teratur dan sesuai dengan jadwal pertumbuhan tanaman. 23. Pupuk untuk Tanaman Aquaponik Tanaman aquaponik membutuhkan nutrisi yang berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman. Pupuk yang diberikan harus mengandung nutrisi yang sesuai dengan jenis tanaman. Pupuk harus diberikan secara teratur dan ses
cara penggunaan pupuk di grow